Senin, 11 Januari 2016

makalah cloud komputing

MAKALAH CLOUD COMPUTING




 CLOUD COMPUTING

KATA PENGANTAR
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji syukur saya aturkan kehadirat Allah SWT atas ridho dan karunianya saya dapat menyelasaikan tugas pembuatan makalah ini. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu  mata kuliah Teknologi informasi dan komunikasi yang telah memberikan pengarahan-pengarahan kepada saya dalam pembuatan makalah ini. Dengan adanya tugas ini saya dapat menambah wawasan dan pengetahan, oleh karena itu makalah ini dibuat tidak hanya untuk pengumpulan tugas semata tetapi juga untuk menambah pengetahuan para pembacanya.
Makalah ini berisi tentang gambaran pemanfaatan cloud computing. Materi dalam makalah ini telah saya uraikan menurut kemampuan yang saya miliki.
Dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan. Untuk itu saya mengharap kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan. Amin
Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Surabaya, 11 Januari 2016
Mochamad Sholichin 
(11043191)       
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
Bab I      Pendahuluan
A.     Latar Belakang......................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C.      Tujuan...................................................................................................... 2
Bab II     Pembahasan
A.           Pengertian Cloud Computing…………………………………………..3
B.           Sejarah Cloud Computing………………………………………….......5
C.           Karakteristik Cloud Computing……………………………………......7
D.           Cara Kerja Cloud Computing…………………………………………..9
E.            Layanan dalam Cloud Computing……………………………………..11
F.            Penggunaan Cloud Computing…………………………………….......13
G.           Keunggulan dan Kelemahan Cloud Computing……………………….16
H.           Keamanan dan Privasi Cloud Computing……………………………...20
I.              Komponen Cloud Computing………………………………………….21
J.             Infrastruktur Cloud Computing……………………………………......23
K.          Manfaat Cloud Computing…………………………………………….25
L.            Persamaan dan Perbedaan Cloud dengan Grid Computing……………25
Bab III   Penutup
A.     Kesimpulan...................................................................................................33
Daftar Pustaka…………………………………………………………………...34


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang masalah
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi saat ini, tidak menutup kemungkinan akan mengubah gaya hidup bagi sebagian orang. Kecanggihan teknologi sangat mendukung aktivitas sehari-hari mereka. Pengaksesan internet yang mudah dapat diakses dimana saja dan kapan saja, selain itu biayanya murah serta dapat diakses dengan cepat.
Penyimpanan data tidak hanya disimpan dicomputer maupun laptop, tetapi dalam pemanfaatan teknologi yang berkembang saat ini, internet menjadi salah satu andalan dalam penyimpanan bagi sebagian besar orang. Terutama bagi sebuah perusahaan atau instansi pemerintah yang memiliki ribuan data penting dan membutuhkan media penyimpanan yang lebih besar.  Salah satu produk teknologi yang berkembang saat ini adalah cloud computing. Teknologi ini dalam penggunaannya dianggap dapat menekan biaya investasi server yang besar, lebih efektif, dan efisien. Hal tersebut mendorong perusahaan-perusahaan IT dunia membangun infrastruktur untuk menuju era penyimpanan data yang mutakhir ini.
B.     Rumusan Masalah
a.       Pengertian Cloud Computing
b.      Sejarah Cloud Computing
c.       Karakteristik Cloud Computing
d.      Cara Kerja Cloud Computing
e.       Layanan dalam Cloud Computing
f.        Penggunaan Cloud Computing
g.       Keunggulan dan Kelemahan Cloud Computing
h.       Keamanan dan Privasi Cloud Computing
i.         Komponen Cloud Computing
j.        Infrastruktur Cloud Computing
k.      Manfaat Cloud Computing
l.         Persamaan dan Perbedaan Cloud dengan Grid Computing.
C.     Tujuan
a.         Untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah “Teknologi Informasi dan Komunikasi”
b.         Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
c.         Dapat mengetahui gambaran tentang cloud computing secara khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Cloud Computing
Cloud computing adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet.
Cloud computing itu dapat diibaratkan atau digambarkan seperti sebuah jaringan listrik. Jika kita butuh listrik, kita tidak harus punya pembangkit listrik. Yang diperlukan yaitu  menghubungi penyedia layanan listrik, yaitu PLN untuk menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik dan tinggal menikmatinya saja. Pembayarannya pun dapat dilakukan sesuai dengan besaran pemakaiannya. Begitu pula cloud computing, sebagai contohnya jika sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Costumer Relationship Management). Perusahaan tersebut tidak harus membeli aplikasi itu ataupun membeli hardware untuk server serta tidak perlu menyewa tenaga ahli TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi itu. Perusahaan yang membutuhkan hanya cukup menghubungi perusahaan Microsoft untuk menyambungkan perusahaannya (dalam hal ini melalui internet) dengan aplikasi CRM & sudah dapat pemanfaatkan aplikasi tersebut. Pembayaranpun dapat dilakukan per bulan, per triwulan, per semester, per tahun atau sesuai kontrak yang dibuat.
Secara umum, cloud computing atau kompultasi awan didefinisikan sebagai sebuah mekanisme, dimana sekumpulan IT resource yang saling terhubung dan nyaris tanpa batas, baik dari infrastruktur maupun aplikasi, dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga, sehingga memungkinkan customer untuk menggunakan resource tersebut secara on demand melalui network, baik yang sifatnya jaringan privat maupun publik.
Menurut arti kata, cloud computing merupakan gabungan dari pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Cloud computing berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua suku kata yaitu cloud (awan) dan computing (komputasi). Awan (cloud) adalah metafora dari internet sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram pada jaringan computer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Selain itu cloud computing juga merupakan suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi yang disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Ada pula definisi lain yang mengatakan bahwa, Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai salah satu contohnya adalah Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
B.     Sejarah Cloud Computing
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an. Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs manapun, di manapun.
Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing.
Pada tahun 1995, Larry Ellison, pendiri perusahaan Oracle. “Network Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik dan sedikit menyindir perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak harus "menanam" berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari sistem operasi hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan server dimana akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai kebutuhan PC pengguna.
Banyak perusahaan yang menggalang sistem network computing, contohnya Sun Mycrosystem dan Novell Netware. Tetapi kualitas jaringan computer pada saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih PC karena cenderung lebih cepat digunakan.
Kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet.
            Perkembangan berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
Dapat disimpulkan secara singkat, Sejarah cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative.
C.     Karakteristik Cloud Computing
Cloud Computing terdiri atas lima buah karakteristik utama yaitu
1. On Demand Self Service (pelayanan mandiri diri sendiri saat diperlukan)
Pengguna dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan manajemen antarmuka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber daya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia. Dalam hal ini, campur tangan penyedia layanan sangat minim sehingga apabila saat membutuhkan layanan aplikasi CRM (Customer Relationship Management), maka pengguna harus dapat mendaftar secara mandiri dan layanan tersebut dapat langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access (akses jaringan yang besar)
Layanan yang tersedia dapat terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama untuk diakses secara memadai melalui jaringan internet, sehingga dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan, baik itu menggunakan laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lainnya.
3. Resource Pooling (resource menyatu/ sumber daya kelompok)
Penyedia layanan cloud memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan secara terpusat atau dapat membaginya dengan berbagai lokasi data center secara efisien yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme multi-tenant. Mekanisme multi tenant ini memungkinkan sejumlah sumberdaya komputasi dapat digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah user, dimana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk memenuhi kebutuhan pengguna/pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu mengetahui bagaimana dan darimana permintaan akan sumberdaya komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Sumberdaya ini meliputi media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan, mesin virtual.
4. Rapid Elasticity (elastisitas cepat)
Kapasitas komputasi dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam bentuk penambahan atau pengurangan kapasitas yang diperlukan tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai contohnya apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu pula jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, sehingga jika terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan secara cepat.
5. Measured Service (layanan pengukuran)
Sumber daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur penggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan (penyimpanan,memory,processor,lebar pita, dan aktivitas user, dan lainnya). Dengan itu jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara terukur yang nantinya akan menjadi dasar bagi pengguna dalam pembayaran biaya penggunaan layanan.
D.    Cara Kerja Cloud Computing
Dalam sistem cloud computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan. Komputer lokal tidak lagi harus melakukan semua beban berat ketika digunakan. Jaringan komputer yang cloud ini menangani mereka sebagai gantinya. Hardware dan software pada sisi pengguna menurun. Satu-satunya hal dimana komputer pengguna harus mampu untuk menjalankan adalah antarmuka perangkat lunak sistem cloud computing, yang sederhana sebagai peramban Web, dan cloud network akan mengurus sisanya.
 

Ada kesempatan baik jika anda sudah menggunakan beberapa bentuk cloud computing. Jika anda memiliki account e-mail dengan layanan Web-based e-mail seperti Hotmail, Yahoo! Mail atau Gmail, maka anda telah memiliki beberapa pengalaman dengan cloud computing. Malah untuk menjalankan program e-mail pada komputer anda, anda dapat login ke account e-mail Web anda secara jarak jauh / dapat dikendalikan dari tempat lain. Perangkat lunak dan penyimpanan untuk account anda tidak ada pada komputer anda – tetapi pada layanan cloud computer .
Arsitektur Cloud Computing
Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian dari sistem.
Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
 

Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja
A.     Layanan dalam Cloud Computing
Saat ini berbagai jenis layanan cloud computing, dan secara fisik sumber daya komputasi berada di data center vendor-vendor yang memberikan layanan cloud computing. Tentu saja sebagai customer cukup mengkonsumsi sumber daya komputasi tersebut melalui internet tanpa mengetahui secara detail lokasi maupun server sumber daya komputasi yang di pergunakan.
Berikut ini merupakan penjelasan tentang berbagai jenis layanan yang ditawarkan oleh Cloud Computing :
1. Software as a Service (SaaS), secara tidak disadari sebenarnya kita sudah akrab dengan layanan cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web Applications yang merupakan sebuah aplikasi pengolah dokumen yang berbasiskan internet.
Dalam dunia bisnis, mungkin sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan sebuah layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, maka sudah dapat menggunakan aplikasi CRM  kapan dan dari mana saja tentunya melalui pengaksesan diinternet. Kita tidak perlu melakukan investasi server lagi maupun aplikasi. Selain itu juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Mengenai pembayaran biasanya dilakukan secara bulanan, dan dapat disesuaikan denagn jumlah pemakai aplikasi tersebut. Jadi dapat disimpulkan dengan semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa langsung dipakai oleh seorang pengguna,  termasuk ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
2. Platform as a Service (PaaS), kerap kali aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi kebutuhan proses bisnis. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita. Untuk mengatasi hal tersebut pengguna dapat menggunakan jenis layanan yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada PaaS, pengguna dapat membuat sendiri aplikasi software yang diinginkan, termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian dipasang (deploy) di server-server milik penyedia jasa PaaS. Penyedia jasa PaaS sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Dengan demikian, sebagai pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang sudah buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Dengan  memasang software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Secara sederhana dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
3. Infrastructure as a Service (IaaS), Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi, penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya berada pada kendali kita.
B.     Penggunaan Cloud Computing
Menggunakan cloud adalah sesuatu yang sering dilakukan tetapi mungkin kita tak menyadarinya. Berikut contoh Cloud yang sering kita gunakan sehari-hari di internet :
1. Sharing Dokumen dan Presentasi
Internet telah merevolusi bagaimana kita dapat bekerja sama dan berbagi hal-hal satu sama lain. Dengan klik tombol kita dapat berbagi presentasi, dokumen dan file dengan teman, keluarga dan rekan apakah mereka duduk di sebelah Anda atau di sisi lain dunia. Jika anda telah menggunakan layanan sharing dokumen, seperti Google Docs, atau layanan file hosting, seperti SkyDrive untuk berbagi file dan dokumen dengan orang yang anda kenal maka anda telah menggunakan Cloud. Layanan seperti Google Docs dan SkyDrive menyimpan file dan dokumen di cloud sehingga dapat diakses dari mana saja dan sehingga anda dapat mengizinkan pengguna lain untuk melihat dan membuat perubahan.
Cloud juga dapat sangat berguna untuk mengakses file sendiri ketika bepergian atau pada komputer yang berbeda. Anda juga dapat memanfaatkan cloud untuk mengakses bookmark dan preferensi. Situs bookmark seperti Delicious atau Google Bookmarks akan menyimpan situs web favorit Anda di awan dan membiarkan anda login untuk melihat dan mengedit dari mana pun.
2. Penyimpanan / Drive
Salah satu kegunaan penting dari cloud adalah untuk penyimpanan. Situs seperti Dropbox, Google Drive dan MediaFire memungkinkan anda untuk menyimpan file dan mengaksesnya dari mana saja melalui awan. Banyak pilihan yang memungkinkan untuk menyimpan sejumlah gigabyte data secara gratis. Memanfaatkan penyimpanan awan dapat menjadi cara yang bagus untuk menyimpan file  dan untuk membebaskan ruang pada komputer. File, terutama musik dan video, dapat mengambil sejumlah besar ruang pada hard drive dan flashdisk. Menyimpan file di cloud berarti  anda dapat melihat dan menggunakannya kapan pun dan dimana pun anda suka. Banyak orang juga menggunakan awan sebagai jasa penyimpanan data untuk menjaga agar data tetap aman.
3. Hiburan
Anda mungkin tidak menyadari berapa banyak bentuk hiburan sekarang menggunakan cloud untuk menjangkau audiens. Sebagian besar pengguna internet akan menghabiskan waktu dengan TV favorit mereka secara online. Layanan yang menawarkan program TV dan film untuk menonton melalui internet, seperti Netflix, iPlayer atau 4oD memanfaatkan cloud untuk membawa layanan ini ke khalayak umum. Musik Spotify atau website seperti stasiun radio internet seperti Pandora juga layanan berbasis cloud.
Industri game juga membuat langkah bersama menuju cloud. Banyak game online yang sudah hosting di cloud dan diputar melalui internet. Sejumlah layanan cloud gaming telah didirikan dalam beberapa tahun terakhir dan mungkin terlibat erat dalam mengubah industri game. Dengan cloud gaming Anda bisa mendapatkan keuntungan dari kecepatan pemrosesan lebih kuat dan rendering grafis yang lebih baik tanpa perlu komputer Anda memiliki spesifikasi tinggi.
4. Komunikasi
Salah satu cara paling sederhana dengan menggunakan cloud yang mungkin tidak disadari adalah email. Kebanyakan program email berbasis web seperti Hotmail (sekarang Outlook), Gmail dan Yahoo Mail, secara efektif merupakan bentuk komputasi awan. Email Anda dan kontak tidak disimpan pada komputer lokal dan disimpan di awan, yang memungkinkan untuk memeriksa email dari mana saja. Cloud adalah bagian penting dari berbagai bentuk komunikasi internet. Skype, video-chat dan  layanan pesan instant  populer, memanfaatkan cloud sehingga jutaan pengguna dapat yang memungkinkan semua terhubung satu sama lain. Platform komunikasi terpadu lain juga memanfaatkan awan untuk memberikan layanan, misalnya Hosted Lync adalah platform komunikasi yang terpadu Microsoft host di cloud.
5. Jaringan Sosial
Banyak situs jejaring sosial yang mencapai jutaan pengguna dan memanfaatkan awan adalah cara yang masuk akal untuk menjaga layanan mereka tersedia dan dapat diandalkan. Jadi setiap kali anda posting di Facebook atau menulis tweet otomatis anda menggunakan cloud. Hal tersebut seperti data hasil postingan dalam account facebook, twitter dan lain-lain dapat diakses dimanapun baik menggunakan komputer dan smartphone atau media yang serupa. Hal serupa seperti Instagram dan Flickr juga layanan berbasis cloud. Anda mungkin tidak berpikir telah menggunakan cloud dalam aktivitas sehari-hari, tetapi sangat mungkin jika kita tidak menyadarinya.
C.     Keunggulan dan Kelemahan Cloud Computing
Keunggulan dari cloud computing ini adalah sebagai berikut :
1. Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, di dunia bisnis dapat dipergunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal. Hal ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin pada saat memulai bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa adanya cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai dengan yang diperlukan.
2. Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan menggunakan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX). Dengan demikian,  sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan untuk penghematan biaya.
3. Lentur dan Mudah dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak berjalan secara konstan. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudahnya adalah dengan aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti.
Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita yang menarik. Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu saja setiap tahun.
Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi, walaupun mungkin hanya terjadi di saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi kegagalan layanan pada saat “peak time” tersebut.Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
Fungsi TI disini khususnya bagi perusahaan adalah mendukung pengembangan bisnis perusahaan. Banyak perusahaan sukses akibat penerapan TI yang tepat dan memberikan keunggulan kompetitif. Dengan adanya cloud service, maka sebagian kegiatan operasi dan server maintenance  sudah dialihkan, sehingga terdapat waktu lebih bagi departemen TI untuk melakukan kegiatan lain.
4. Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain. Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan.
5. Skalabilitas
Dengan Cloud Computing, kita hanya perlu membayar apa yang kita pakai. Dengan strategi yang tepat, kita dapat membayar lebih murah daripada apabila kita tidak menggunakan Cloud Computing sama sekali.
6. Sederhana
Perusahaan tidak perlu membeli infrastruktur ataupun perangkat lunak.
7. Kemudahan dalam pengaksesan
Untuk mengerjakan tugas, kita tidak harus berada dalam satu komputer yang sama. Kita bisa membuatnya dengan aplikasi lain. Namun syarat utamanya yaitu kita harus terhubung dengan internet dan mengerjakannya secara online.
8. Vendor Terkemuka
Dengan vendor terkemuka, kita mempunyai kepercayaan lebih terhadap data atau aplikasi yang kita simpan di Cloud.
9. Sumber Daya Optimal
Dengan Cloud Computing, sumber daya perusahaan akan terkonsentrasi pada bisnis, karena masalah data ataupun support dan maintenance software telah diurus oleh provider Cloud Computing.
            10. Akses secara remote
Cloud computing membuat bisnis tidak terbatas pada satu lokasi saja. Anda dapat mengakses dari mana saja di seluruh dunia dan kapan saja. Yang Anda perlukan hanya koneksi Internet, user ID dan password.
            11. Meningkatkan availability dan ketersediaan data
Sistem cloud pada cloud provider biasanya dibuat dengan desain high availability. Artinya, sistem tersebut berada pada suatu data center yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, dan lain-lain yang menjamin fasilitas pendukung bekerja maksimal selama 24 jam sehari. Selain itu dari sisi perangkat, wajib hukumnya fully redundancy, karena fitur ini adalah basic-features dari teknologi cloud. Hal ini membuat server kita menjadi lebih besar availability-nya dibanding jika diletakkan di lokasi kita sendiri. Selain itu storage system dari cloud umumnya juga di-backup, sehingga memperbesar peluang data kita tidak hilang jika terjadi crash pada sistem storage.
12. Kemudahan Monitoring dan Manajemen Server
Proses monitoring dan manajemen server akan jauh lebih mudah karena semua terkoneksi dengan web portal pelanggan. Kita hanya tinggal melihat dashboard saja untuk mengetahui status global server-server kita. Untuk membuat, meng-upgrade, dan me-manage server serta menginstalasi software sangat mudah karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan hal tersebut.
Kekurangan yang terdapat pada cloud computing antara lain :
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1) membutuhkan koneksi internet. Faktor yang paling penting dalam penggunaan sistem komputasi awan adalah koneksi internet. Jika tidak ada koneksi internet maka kita dapat menggunakan sistem komputasi awan. Di Indonesia, masih ada beberapa wilayah yang belum terjangkau oleh akses internet, sehingga membuat koneksi internet kurang memadai dan sering kali tidak stabil karena pengaruh cuaca maupun lingkungan pada wilayah tersebut.
(2) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data protection dan data recovery,
(3) privacy. Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling diragukan pada komputasi awan. Adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama. Dengan menggunakan sistem komputasi awan berarti kita mempercayakan sepenuhnya atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia server komputasi awan. Saat mengalami gangguan, kita tidak dapat menuntut pihak server karena kesalahan data-data tersebut.
(4) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(5) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(6) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
(7) Tidak berjalan dengan baik jika koneksi lambat. Kualitas server komputasi awan adalah salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server komputasi awan. Ketika server down atau permorma kurang bagus, kita malah akan dirugikan karena kualitas server yang buruk.
D.    Keamanan dan Privasi Cloud Computing
Tekait dengan keamanan dan privasi dalam menggunakan cloud computing, ada lima aspek yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Manajemen risiko dan ketaatan
Penyedia komputasi awan harus menggunakan beberapa framework atau best practice seperti MOF atau ITIL dan mempunyai sertifikasi seperti ISO/IEC 27001:2005, serta mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II. Selain itu juga harus disesuaikan ketentuan suatu negara.
2. Manajemen akses dan identitas
Sekarang sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa cloud computing. Identitas dapat diperoleh dari beberapa penyedia jasa komputasi awan dan bersifat interoperable antarorganisasi yang berbeda.
Perlu diperhatikan bagaimana jika pengguna lupa password.
3. Integritas layanan
Penyedia komputasi awan harus mengikuti proses yang dapat dibuktikan, terdefinisi dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke dalam layanan mereka, mulai dari siklus awal sampai terakhir. Hal ini dapat di alihkan pada alternative lain yaitupenggunaan sertifikasi seperti EAL4+ untuk mengevaluasi keamanan, SDL untuk mengembangkan aplikasi dan ISO/IEC 18044 untuk insiden.
4. Integritas klien
Jasa komputasi awan yang digunakan di sisi klien harus memerhatikan aspek keamanan, ketaatan dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa ditingkatkan menggunakan panduan praktik terbaik. Caranya, perkuat sistem komputer, terapkan kebijakan teknologi informasi yang tepat, federasi identitas atau menggunakan metode network access protection.
5. Proteksi informasi
Orang sudah menggunakan layanan komputasi awan gratis. Mereka menyimpan foto dan data lain, tetapi bocor. Padahal informasi yang bocor tidak mungkin ditarik kembali. Untuk mencegah kejadian tersebut, perlu digunakan teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data dilepas ke cloud. (Noy/X-13).
E.     Komponen Cloud Computing
Komponen dasar:
       Clients : LAN, Lapotop , PC, Mobile phone, PDA, dll
       Data Center
       Hw : Kumpulan server di sebuah gedung
       Sw: Virtuallizing server
       Distributed Server
       Server-server yg tersebar di beberapa lokasi
Komponen lain:
       Cloud Application “ Sw
       Cloud Services : Produk layanan dan slousi
       Cloud Platform  : Hw & Sw
       Cloud Storage
       Cloud Infrastructure
Ø  Cloud Client ; adalah seperangkat  komputer ataupun software yang didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing
       Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
       Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
       Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Ø  Cloud Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
       Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
       Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
       Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
       Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Ø  Cloud Client ; adalah seperangkat  komputer ataupun software yang didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing
       Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
       Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
       Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Ø  Cloud Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah :
       Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
       Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
       Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
       Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Ø  Cloud Storage ; Melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan, misalnya
       Database ; Google Big Table,  Amazon SimpleDB
       Network Attached Storage ; Nirvanix CloudNAS, Mobile Me iDisk.
Ø  Cloud Infrastructure ; merupakan penyampaian infrastruktur kemampuan sebuah layanan, contohnya  :
       Grid Computing ; Sun Grid
       Full Virtualization ; GoGrid , Skytap
       Compute ; Amazon Elastic Compute Cloud
F.       Infrastruktur Cloud Computing yang mendasar :
a)      Proved web-services integrated.
Sesuai dengan sifatnya, teknologi Cloud Computing jauh lebih mudah dan lebih cepat untuk mengintegrasikan dengan aplikasi lain Anda di perusahaan (baik perangkat lunak tradisional dan Cloud Computing infrastruktur-based).
b)      World-class Services Delivery.
Cloud computing infrastruktur menawarkan skalabilitas yang jauh lebih besar, pemulihan bencana yang lengkap, dan uptime mengesankan.
c)      No Hardware and Software to Install.
Infrastruktur cloud computing 100%. Keindahan teknologi cloud computing adalah kesederhanaannya dan dalam kenyataan bahwa ia memerlukan belanja modal secara signifikan lebih sedikit untuk di bangun dan berjalan.
d)      Faster and Lower-risk Deployment.
Para pengguna dapat membangun dan berjalan di sebagian kecil dari waktu dengan infrastruktur Cloud Computing. Tidak menunggu bulan lagi atau tahun dan menghabiskan jutaan dolar sebelum ada yang sampai ke login ke solusi baru Anda. Teknologi Cloud Computing Anda yang tinggal dalam hitungan minggu atau bulan, bahkan dengan kustomisasi yang luas atau integrasi.
e)      Support for Deep Cutomizations.
Beberapa profesional TI keliru berpikir bahwa teknologi Cloud Computing sulit atau tidak mungkin untuk menyesuaikan luas, dan karenanya bukan merupakan pilihan yang baik untuk perusahaan yang kompleks. Infrastruktur Cloud Computing tidak hanya memungkinkan penyesuaian dalam dan konfigurasi aplikasi, itu mempertahankan semua kustomisasi bahkan selama upgrade. Dan bahkan lebih baik, teknologi Cloud Computing sangat ideal untuk pengembangan aplikasi untuk mendukung kebutuhan organisasi Anda.
f)        Empowered Business Suport.
Cloud computing teknologi memungkinkan on-the-fly, kustomisasi point-and-klik dan generasi laporan untuk pengguna bisnis, sehingga IT tidak menghabiskan setengah waktu membuat perubahan kecil dan menjalankan laporan.
g)      Automatic Upgrades that dont Impact IT Resources.
Cloud computing infrastruktur mengakhiri dilema besar IT: Jika kita upgrade ke versi terbaru-dan-terbesar aplikasi, kita akan dipaksa untuk menghabiskan waktu dan sumber daya (bahwa kita tidak memiliki) untuk membangun kembali kustomisasi dan integrasi.Cloud computing teknologi tidak memaksa Anda untuk memutuskan antara upgrade dan melestarikan semua kerja keras Anda, karena mereka kustomisasi dan integrasi secara otomatis disimpan selama sebuah upgrade.
h)       Pre-built, pra-integrasi appfor Cloud Computing Technology.
G.    Manfaat Cloud Computing
Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat dari cloud computing secara umum, yaitu :
1)       Skalabilitas, yaitu dengan menggunakan cloud computing para pengguna dapat menambah kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk atau penyimpanan data lainnya. Cukup dengan menambah kapasitas sudah tersedia oleh penyedia layanan cloud computing.
2)       Aksesibilitas, yaitu para pengguna dapat mengakses data kapanpun dan dimanapun, tanpa andanya batas ruang dan waktu,  dengan syarat harus tersedianya layanan yang terkoneksi dengan internet, sehingga akan memudahkan dalam mengakses data disaat situasi yang penting.
3)       Keamanan, yaitu data terjamin keamananya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Selain itu juga dapat mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan tersebut.
4)       Kreasi, yaitu para pengguna dapat melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tetapi user cukup mengirimkannya saja lewat penyedia layanan cloud computing.
5)       Kecemasan, yaitu ketika terjadi bencana alam data milik kita akan tersimpan dengan  aman di cloud meskipun hardisk atau gadget yang kita punyai telah rusak.
H.    Persamaan dan Perbedaan Cloud dengan Grid Computing.
Cloud Komputing
Dengan Cloud Computing, perusahaan dapat meningkatkan kapasitasnya besar dalam sekejap tanpa harus berinvestasi di bidang infrastruktur baru, melatih personil baru, atau lisensi perangkat lunak baru. komputasi Cloud yang bermanfaat khusus untuk usaha kecil dan menengah yang ingin benar-benar outsourcing infrastruktur data center mereka, atau perusahaan besar yang ingin mendapatkan kapasitas beban puncak tanpa terkena biaya tinggi bangunan pusat data yang lebih besar secara internal. Dalam kedua kasus, layanan konsumen menggunakan apa yang mereka butuhkan di Internet dan hanya membayar untuk apa yang mereka gunakan.         
Layanan konsumen tidak lagi harus di PC, gunakan aplikasi dari PC, atau membeli versi khusus yang dikonfigurasi untuk smartphone, PDA, dan perangkat lainnya. konsumen tidak memiliki infrastruktur, perangkat lunak, atau platform di awan. Dia memiliki biaya dimuka yang lebih rendah, biaya modal, dan biaya operasional. Dia tidak peduli tentang bagaimana server dan jaringan yang diselenggarakan dalam awan. Konsumen dapat mengakses beberapa server manapun di dunia tanpa mengetahui yang mana dan di mana mereka berada.
Grid Computing
Cloud Computing berevolusi dari Grid Computing dan menyediakan sumber daya on-demand provisioning. Grid Computing mungkin atau mungkin tidak di awan tergantung pada jenis pengguna yang menggunakannya. Jika pengguna sistem administrator dan integrator, mereka peduli bagaimana hal tersebut diselenggarakan dalam awan. Mereka upgrade, instal, dan virtualisasi server dan aplikasi. Jika pengguna adalah konsumen, mereka tidak peduli bagaimana hal-hal yang berjalan di sistem.
Grid Computing memerlukan penggunaan perangkat lunak yang dapat membagi dan pertanian keluar potongan program sebagai satu gambar sistem besar untuk beberapa ribu komputer. Satu keprihatinan tentang grid adalah bahwa jika salah satu bagian dari software pada node gagal, karya lain dari perangkat lunak pada node lain mungkin gagal. Hal ini diatasi jika komponen yang memiliki komponen failover di node lain, tapi masalah masih bisa muncul jika komponen lain bergantung pada potongan perangkat lunak untuk menyelesaikan tugas-tugas komputasi satu atau lebih grid. Besar sistem gambar dan terkait hardware untuk mengoperasikan dan memelihara mereka dapat berkontribusi untuk modal besar dan biaya operasional.
Ø  Persamaan dan perbedaan
Cloud komputasi dan Grid Computing yang terukur. Skalabilitas dicapai melalui load balancing contoh aplikasi yang dijalankan secara terpisah di berbagai sistem operasi dan terhubung melalui layanan Web. CPU dan bandwidth jaringan dialokasikan dan de-yang dialokasikan pada permintaan. kapasitas penyimpanan sistem naik dan turun tergantung pada jumlah pengguna, contoh, dan jumlah data yang ditransfer pada saat tertentu.
Kedua jenis komputasi melibatkan multitenancy dan multitask, yang berarti bahwa banyak pelanggan dapat melakukan tugas yang berbeda, mengakses contoh aplikasi tunggal atau ganda. Berbagi sumber daya di antara kolam besar pengguna membantu dalam mengurangi biaya infrastruktur dan kapasitas beban puncak. Cloud dan Grid Computing memberikan perjanjian tingkat layanan (SLA) untuk ketersediaan jaminan uptime, katakanlah, 99 persen. Jika slide layanan di bawah tingkat layanan uptime terjamin, konsumen akan mendapatkan layanan kredit untuk menerima data terlambat
S3 Amazon menyediakan antarmuka Web layanan untuk penyimpanan dan pengambilan data di awan. Menetapkan batas maksimum jumlah objek bisa Anda simpan di S3. Anda dapat menyimpan objek sekecil 1 byte dan besar sebagai 5 GB atau bahkan beberapa terabyte. S3 menggunakan konsep ember sebagai wadah untuk setiap lokasi penyimpanan benda-benda Anda. Data disimpan dengan aman menggunakan infrastruktur penyimpanan data yang sama yang menggunakan Amazon untuk situs e-commerce dengan Web.       
Sedangkan penyimpanan dalam Grid Computing sangat cocok untuk penyimpanan data-intensif, tidak ekonomis cocok untuk menyimpan benda-benda kecil seperti 1 byte. Dalam grid data, jumlah data terdistribusi harus besar untuk manfaat maksimal.
Sebuah Grid Computing berfokus pada operasi komputasi intensif. Amazon Web Services dalam Cloud Computing menawarkan dua jenis contoh: standar dan CPU tinggi.
·        Masalah yang Harus Dipertimbangkan
Empat masalah menonjol dengan awan dan Grid Computing: ambang kebijakan, isu interoperabilitas, biaya tersembunyi, dan perilaku tak terduga.
·        Ambang kebijakan (threshold policy)
Mari kita kira saya memiliki program yang melakukan validasi kartu kredit di awan, dan kita memukul krisis untuk musim membeli Desember. Tinggi permintaan akan terdeteksi dan contoh lebih akan dibuat untuk mengisi permintaan tersebut. Ketika kami pindah dari krisis membeli, kebutuhan akan berkurang dan contoh sumber daya yang akan de-dialokasikan dan digunakan untuk lainnya.           
Untuk menguji apakah program ini bekerja, mengembangkan, atau meningkatkan dan melaksanakan, kebijakan ambang batas dalam studi percontohan sebelum pindah program kepada lingkungan produksi. Periksa bagaimana kebijakan mendeteksi peningkatan tiba-tiba dalam permintaan dan hasil dalam penciptaan contoh tambahan untuk mengisi permintaan. Periksa juga untuk menentukan bagaimana sumber daya yang tidak terpakai harus de-dialokasikan dan diserahkan kepada pekerjaan lain.
·        Masalah Interoperabilitas
Jika sebuah perusahaan jasa kontraktor atau membuat aplikasi dengan satu vendor Cloud Computing, perusahaan dapat menemukan sulit untuk beralih ke vendor lain komputasi yang memiliki API proprietary dan format yang berbeda untuk mengimpor dan mengekspor data. Ini menciptakan masalah untuk mencapai interoperabilitas aplikasi antara kedua vendor Cloud Computing. Anda mungkin harus memformat ulang data atau mengubah logika dalam aplikasi. Meskipun industri Cloud Computing-standar tidak ada untuk API atau data impor dan ekspor, IBM dan Amazon Web Services telah bekerja sama untuk membuat interoperabilitas terjadi.
·        Biaya Tersembunyi
Cloud computing tidak memberitahu Anda apa biaya tersembunyi. Misalnya, perusahaan bisa dikenakan biaya lebih tinggi dari jaringan penyedia layanan mereka untuk penyimpanan dan aplikasi database yang berisi terabyte data di awan. Ini melampaui biaya mereka bisa menghemat infrastruktur baru, pelatihan personil baru, atau lisensi perangkat lunak baru. Dalam contoh lain dari menimbulkan biaya jaringan, perusahaan yang jauh dari lokasi penyedia awan dapat mengalami latency, terutama ketika ada lalu lintas yang padat.
·        Perilaku tak Terduga
Mari kita misalkan aplikasi kartu kredit Anda validasi bekerja dengan baik di pusat data internal perusahaan Anda. Sangat penting untuk menguji aplikasi dalam awan dengan studi pilot untuk memeriksa perilaku tak terduga. Contoh tes termasuk bagaimana memvalidasi aplikasi kartu kredit, dan bagaimana, dalam skenario krisis membeli Desember, mengalokasikan sumber daya dan sumber daya yang tidak terpakai rilis, menyerahkannya kepada pekerjaan lain. Jika tes menunjukkan hasil yang tak terduga validasi kartu kredit atau melepaskan sumber daya yang tidak digunakan, Anda akan perlu untuk memperbaiki masalah sebelum menjalankan aplikasi di awan.
·        Masalah Keamanan
Pada bulan Februari 2008, dan S3 Amazon EC2 mengalami pemadaman tiga jam. Meskipun SLA menyediakan pemulihan data dan layanan kredit untuk jenis outage, konsumen kehilangan kesempatan penjualan dan eksekutif dipotong dari informasi bisnis penting yang mereka butuhkan selama outage ini.
Daripada menunggu outage terjadi, konsumen harus melakukan pengujian keamanan memeriksa sendiri mereka-seberapa baik vendor dapat memulihkan data. Tes ini sangat sederhana. Tidak ada alat-alat yang diperlukan. Yang harus Anda lakukan adalah untuk meminta data lama Anda telah disimpan dan memeriksa berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk vendor untuk pulih. Jika waktu terlalu lama untuk pulih, tanyakan vendor mengapa dan seberapa banyak layanan kredit Anda akan mendapatkan dalam skenario yang berbeda. Verifikasi jika checksum sesuai dengan data asli.
Sebuah wilayah pengujian keamanan harus Anda lakukan adalah untuk menguji suatu algoritma yang terpercaya untuk mengenkripsi data pada komputer lokal Anda, dan kemudian mencoba untuk mengakses data di server jauh di awan menggunakan tombol dekripsi. Jika Anda tidak dapat membaca data yang pernah Anda akses itu, kunci dekripsi yang rusak, atau vendor menggunakan algoritma enkripsi sendiri. Anda mungkin perlu alamat algoritma dengan vendor.
Masalah lainnya adalah potensi masalah dengan data di awan. Untuk melindungi data, Anda mungkin ingin mengelola kunci Anda sendiri pribadi. Periksa dengan vendor pada manajemen kunci pribadi. Amazon akan memberikan sertifikat jika Anda mendaftar untuk itu.
·        Pengembangan Software pada Cloud
Untuk mengembangkan perangkat lunak menggunakan database high-end, pilihan yang paling mungkin adalah dengan menggunakan kolam awan server di pusat data internal perusahaan dan memperluas sumber daya sementara dengan layanan Amazon Web untuk tujuan pengujian. Hal ini memungkinkan manajer proyek untuk biaya kontrol yang lebih baik, mengelola keamanan, dan mengalokasikan sumber daya untuk sebuah proyek awan ditugaskan. Para manajer proyek juga bisa menetapkan sumber daya perangkat keras individu untuk jenis awan yang berbeda: awan pengembangan Web, pengujian awan, dan awan produksi. Biaya yang terkait dengan setiap tipe awan mungkin berbeda dari satu sama lain. Biaya per jam atau penggunaan dengan awan pembangunan kemungkinan besar lebih rendah dari awan produksi, sebagai fitur tambahan, seperti SLA dan keamanan, dialokasikan ke awan produksi.
Para manajer dapat membatasi proyek untuk awan tertentu. Misalnya, layanan dari bagian-bagian dari awan produksi dapat digunakan untuk konfigurasi produksi. Layanan dari awan pembangunan dapat digunakan untuk tujuan pengembangan saja. Untuk mengoptimalkan aset pada berbagai tahap proyek pengembangan perangkat lunak, para manajer bisa mendapatkan data biaya-akuntansi dengan melacak penggunaan oleh proyek dan pengguna. Jika biaya yang ditemukan tinggi, manajer dapat menggunakan Amazon EC2 untuk sementara memperluas sumber daya dengan biaya yang sangat rendah asalkan masalah keamanan data dan pemulihan telah diselesaikan.
·        Cloud Computing yang Ramah lingkungan
Satu insentif untuk Cloud Computing yang mungkin lebih ramah lingkungan. Pertama, mengurangi jumlah komponen perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi pada pusat data internal perusahaan dan menggantinya dengan sistem Cloud Computing mengurangi energi untuk menjalankan dan pendinginan hardware. Dengan mengkonsolidasikan sistem ini di pusat-pusat remote, mereka bisa ditangani lebih efisien sebagai sebuah kelompok.
Kedua, teknik untuk Cloud Computing teknik mempromosikan telecommuting, seperti pencetakan terpencil dan transfer file, berpotensi mengurangi kebutuhan untuk ruang kantor, membeli perabot baru, membuang mebel tua, yang memiliki kantor Anda dibersihkan dengan bahan kimia dan sampah dibuang, dan sebagainya. Mereka juga mengurangi kebutuhan untuk berkendara untuk bekerja dan emisi karbon dioksida yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Cloud computing adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan sebuah metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis internet.
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Bagi pengguna layanan internet terkadang kita tidak menyadi bahwa kita sering menggunakan cloud computing, misalnya saja dalam situs jejaring sosial. Data hasil postingan dalam account facebook, twitter dan lain-lain dapat diakses dimanapun baik menggunakan komputer dan smartphone atau media yang serupa.
Dalam cloud computing memberikan banyak sekali layanan yang bermanfaat bagi sebagian  orang terutama bagi para pembisnis. Salah satu manfaatnya adalah dapat menghemat biaya yang dikeluarkan untuk biaya sebuah operasional sesuai dengan yang digunakan. Selain banyak sekali manfaat dalam penggunaan cloud computing, kita juga harus menyadari adanya kelemahan dalam sistem ini. Salah satunya kelemahan adalah harus terhubung dengan koneksi internet dalam menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.cloudindonesia.or.id/aspek-fundamental-keamanan-cloud-computing.html diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 8.33
http://iklansurya.net/cloud-computing-mengenal-cloud-computing-dan-cara-kerjanya diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 7.35
http://ilhamsk.com/apa-itu-cloud-computing/ diakses pada tanggal 4 Desember 2013
http://dinaros.wordpress.com/page/2/ diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 8.17
http://octianaeni.blogspot.com/2011/11/cloud-computing-komputasi-awan.html
http://sraportofolio.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing.html diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 8.41
http://dunia-teknik.com/konsep-cloud-computing.htm diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 6.58
http://basingna.wordpress.com/2013/04/05/jenis-layanan-cloud-computing/ diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 7.49
http://www.locus.co.id/?pg=10 28 November 2013 pu