MAKALAH CLOUD COMPUTING
KATA PENGANTAR
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji
syukur saya aturkan kehadirat Allah SWT atas ridho dan karunianya saya
dapat menyelasaikan tugas pembuatan makalah ini. Saya juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Teknologi informasi dan komunikasi yang telah memberikan
pengarahan-pengarahan kepada saya dalam pembuatan makalah ini. Dengan
adanya tugas ini saya dapat menambah wawasan dan pengetahan, oleh karena
itu makalah ini dibuat tidak hanya untuk pengumpulan tugas semata
tetapi juga untuk menambah pengetahuan para pembacanya.
Makalah
ini berisi tentang gambaran pemanfaatan cloud computing. Materi dalam
makalah ini telah saya uraikan menurut kemampuan yang saya miliki.
Dalam
makalah ini tentunya masih banyak kekurangan. Untuk itu saya mengharap
kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah ilmu
pengetahuan. Amin
Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Surabaya, 11 Januari 2016
Mochamad Sholichin
(11043191)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Cloud Computing…………………………………………..3
B. Sejarah Cloud Computing………………………………………….......5
C. Karakteristik Cloud Computing……………………………………......7
D. Cara Kerja Cloud Computing…………………………………………..9
E. Layanan dalam Cloud Computing……………………………………..11
F. Penggunaan Cloud Computing…………………………………….......13
G. Keunggulan dan Kelemahan Cloud Computing……………………….16
H. Keamanan dan Privasi Cloud Computing……………………………...20
I. Komponen Cloud Computing………………………………………….21
J. Infrastruktur Cloud Computing……………………………………......23
K. Manfaat Cloud Computing…………………………………………….25
L. Persamaan dan Perbedaan Cloud dengan Grid Computing……………25
Bab III Penutup
A. Kesimpulan...................................................................................................33
Daftar Pustaka…………………………………………………………………...34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Seiring
dengan pesatnya kemajuan teknologi saat ini, tidak menutup kemungkinan
akan mengubah gaya hidup bagi sebagian orang. Kecanggihan teknologi
sangat mendukung aktivitas sehari-hari mereka. Pengaksesan internet yang
mudah dapat diakses dimana saja dan kapan saja, selain itu biayanya
murah serta dapat diakses dengan cepat.
Penyimpanan
data tidak hanya disimpan dicomputer maupun laptop, tetapi dalam
pemanfaatan teknologi yang berkembang saat ini, internet menjadi salah
satu andalan dalam penyimpanan bagi sebagian besar orang. Terutama bagi
sebuah perusahaan atau instansi pemerintah yang memiliki ribuan data
penting dan membutuhkan media penyimpanan yang lebih besar. Salah
satu produk teknologi yang berkembang saat ini adalah cloud computing.
Teknologi ini dalam penggunaannya dianggap dapat menekan biaya investasi
server yang besar, lebih efektif, dan efisien. Hal tersebut mendorong
perusahaan-perusahaan IT dunia membangun infrastruktur untuk menuju era
penyimpanan data yang mutakhir ini.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Cloud Computing
b. Sejarah Cloud Computing
c. Karakteristik Cloud Computing
d. Cara Kerja Cloud Computing
e. Layanan dalam Cloud Computing
f. Penggunaan Cloud Computing
g. Keunggulan dan Kelemahan Cloud Computing
h. Keamanan dan Privasi Cloud Computing
i. Komponen Cloud Computing
j. Infrastruktur Cloud Computing
k. Manfaat Cloud Computing
l. Persamaan dan Perbedaan Cloud dengan Grid Computing.
C. Tujuan
a. Untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen mata kuliah “Teknologi Informasi dan Komunikasi”
b. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
c. Dapat mengetahui gambaran tentang cloud computing secara khusus.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cloud Computing
Cloud
computing adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan
pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan sebuah
metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis
internet.
Cloud computing
itu dapat diibaratkan atau digambarkan seperti sebuah jaringan listrik.
Jika kita butuh listrik, kita tidak harus punya pembangkit listrik.
Yang diperlukan yaitu menghubungi
penyedia layanan listrik, yaitu PLN untuk menyambungkan rumah kita
dengan jaringan listrik dan tinggal menikmatinya saja. Pembayarannya pun
dapat dilakukan sesuai dengan besaran pemakaiannya. Begitu pula cloud computing, sebagai contohnya jika sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Costumer Relationship Management).
Perusahaan tersebut tidak harus membeli aplikasi itu ataupun membeli
hardware untuk server serta tidak perlu menyewa tenaga ahli TI khusus
untuk menjaga server dan aplikasi itu. Perusahaan yang membutuhkan hanya
cukup menghubungi perusahaan Microsoft untuk menyambungkan
perusahaannya (dalam hal ini melalui internet) dengan aplikasi CRM &
sudah dapat pemanfaatkan aplikasi tersebut. Pembayaranpun dapat
dilakukan per bulan, per triwulan, per semester, per tahun atau sesuai
kontrak yang dibuat.
Secara umum, cloud computing atau kompultasi awan didefinisikan sebagai sebuah mekanisme, dimana sekumpulan IT resource
yang saling terhubung dan nyaris tanpa batas, baik dari infrastruktur
maupun aplikasi, dimiliki dan dikelola sepenuhnya oleh pihak ketiga,
sehingga memungkinkan customer untuk menggunakan resource tersebut secara on demand melalui network, baik yang sifatnya jaringan privat maupun publik.
Menurut arti kata, cloud computing merupakan gabungan dari pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Cloud computing
berasal dari bahasa inggris yang terdiri dari dua suku kata yaitu cloud
(awan) dan computing (komputasi). Awan (cloud) adalah metafora dari
internet sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram pada
jaringan computer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Selain itu cloud computing juga merupakan suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi yang disajikan sebagai suatu layanan (as a service),
sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan")
tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki
kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah
suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server
di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client)
termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook,
komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Ada
pula definisi lain yang mengatakan bahwa, Komputasi awan adalah suatu
konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain
yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap
Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai salah
satu contohnya adalah Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum
secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat
lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini
merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari
teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
B. Sejarah Cloud Computing
Cloud
computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision
(ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan computing
resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an.
Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider,
yang bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET (Advanced Research
Projects Agency Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita
di mana setiap manusia di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses
program dan data dari situs manapun, di manapun.
Menurut
Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD. “Cita-cita itu terdengar
mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud computing”. Para
pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap konsep ini,
di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan
komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the
service bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak
tahun ‘60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan
perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi
bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu
berkembang dibanding cloud computing.
Pada
tahun 1995, Larry Ellison, pendiri perusahaan Oracle. “Network
Computing” Ide ini sebenarnya cukup unik dan sedikit menyindir
perusahaan Microsoft pada saat itu. Intinya, kita tidak harus "menanam"
berbagai perangkat lunak kedalam PC pengguna, mulai dari sistem operasi
hingga perangkat lunak lainya. Cukup dengan koneksi dengan server dimana
akan disediakan sebuah environment yang mencakup berbagai kebutuhan PC
pengguna.
Banyak
perusahaan yang menggalang sistem network computing, contohnya Sun
Mycrosystem dan Novell Netware. Tetapi kualitas jaringan computer pada
saat itu masih belum memadai, penggunapun cenderung memilih PC karena
cenderung lebih cepat digunakan.
Kini
teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena
adanya revolusi Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis
adalah dengan adanya Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan
pencetus pertama aplikasi perusahaan dijalankan melalui Internet.
Perkembangan
berikutnya adalah adanya Amazon Web Services di tahun 2006, di mana
dengan teknologi Elastic Compute Cloud (EC2), terdapat situs layanan web
yang di komersialkan yang memungkinkan perusahaan kecil dan individu
untuk menyewa komputer atau server, agar dapat menjalankan aplikasi
komputer mereka.
Batu
lompatan besar lainnya datang di tahun 2009 dengan Web 2.0 mencapai
puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan aplikasi
browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi
yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps”
dari penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan
tersebut mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi,
efek penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief
Technology IT provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang
mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain matangnya
teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi,
dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie Turner sang pelopor
komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah menyebar
luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat
membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja
dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
Dapat disimpulkan secara singkat, Sejarah
cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar
komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan
menjadi infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau
telepon. Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP
(Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan
pengolah data center. Selanjutnya pada tahun1995, Larry Ellison, pendiri
Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft
Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu
menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat
kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal
tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi
CRM berbentuk “software as a service” bernama Salesforce.com sebagai
penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping
Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti
Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud
Initiative.
C. Karakteristik Cloud Computing
Cloud Computing terdiri atas lima buah karakteristik utama yaitu
1. On Demand Self Service (pelayanan mandiri diri sendiri saat diperlukan)
Pengguna
dapat memesan dan mengelola layanan tanpa interaksi manusia dengan
penyedia layanan, misalnya dengan menggunakan, sebuah portal web dan
manajemen antarmuka. Pengadaan dan perlengkapan layanan serta sumber
daya yang terkait terjadi secara otomatis pada penyedia. Dalam hal ini, campur
tangan penyedia layanan sangat minim sehingga apabila saat membutuhkan
layanan aplikasi CRM (Customer Relationship Management), maka pengguna
harus dapat mendaftar secara mandiri dan layanan tersebut dapat langsung
tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access (akses jaringan yang besar)
Layanan
yang tersedia dapat terhubung melalui jaringan pita lebar, terutama
untuk diakses secara memadai melalui jaringan internet, sehingga dapat
diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita
terhubung ke jaringan layanan, baik itu menggunakan laptop, desktop,
warnet, handphone, tablet, dan perangkat lainnya.
3. Resource Pooling (resource menyatu/ sumber daya kelompok)
Penyedia
layanan cloud memberikan layanan melalui sumberdaya yang dikelompokkan
secara terpusat atau dapat membaginya dengan berbagai lokasi data center
secara efisien yang terdiri dari sejumlah server dengan mekanisme
multi-tenant. Mekanisme multi tenant ini memungkinkan sejumlah
sumberdaya komputasi dapat digunakan secara bersama-sama oleh sejumlah
user, dimana sumberdaya tersebut baik yang berbentuk fisik maupun
virtual, dapat dialokasikan secara dinamis untuk memenuhi kebutuhan
pengguna/pelanggan sesuai permintaan. Dengan demikian, pelanggan tidak
perlu mengetahui bagaimana dan darimana permintaan akan sumberdaya
komputasinya dipenuhi oleh penyedia layanan. Sumberdaya ini meliputi
media penyimpanan, memory, processor, pita jaringan, mesin virtual.
4. Rapid Elasticity (elastisitas cepat)
Kapasitas
komputasi dapat secara elastis dan cepat disediakan, baik itu dalam
bentuk penambahan atau pengurangan kapasitas yang diperlukan tentunya
disesuaikan dengan kebutuhan. Sebagai contohnya apabila pegawai di
kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM
tersebut dengan mudah. Begitu pula jika pegawai berkurang. Atau,
apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud
computing, sehingga jika terjadi peningkatkan traffic karena ada berita
penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan secara cepat.
5. Measured Service (layanan pengukuran)
Sumber
daya cloud yang tersedia harus dapat diatur dan dioptimasi
penggunaannya, dengan suatu sistem pengukuran yang dapat mengukur
penggunaan dari setiap sumberdaya komputasi yang digunakan
(penyimpanan,memory,processor,lebar pita, dan aktivitas user, dan
lainnya). Dengan itu jumlah sumber daya yang digunakan dapat secara
terukur yang nantinya akan menjadi dasar bagi pengguna dalam pembayaran
biaya penggunaan layanan.
D. Cara Kerja Cloud Computing
Dalam
sistem cloud computing, ada pergeseran beban kerja yang signifikan.
Komputer lokal tidak lagi harus melakukan semua beban berat ketika
digunakan. Jaringan komputer yang cloud ini menangani mereka sebagai
gantinya. Hardware dan software pada sisi pengguna menurun. Satu-satunya
hal dimana komputer pengguna harus mampu untuk menjalankan adalah
antarmuka perangkat lunak sistem cloud computing, yang sederhana sebagai
peramban Web, dan cloud network akan mengurus sisanya.
Ada
kesempatan baik jika anda sudah menggunakan beberapa bentuk cloud
computing. Jika anda memiliki account e-mail dengan layanan Web-based
e-mail seperti Hotmail, Yahoo! Mail atau Gmail, maka anda telah memiliki
beberapa pengalaman dengan cloud computing. Malah untuk menjalankan
program e-mail pada komputer anda, anda dapat login ke account e-mail
Web anda secara jarak jauh / dapat dikendalikan dari tempat lain.
Perangkat lunak dan penyimpanan untuk account anda tidak ada pada
komputer anda – tetapi pada layanan cloud computer .
Arsitektur Cloud Computing
Ketika
berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi
dua bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama
lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi
pengguna komputer (user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang
adalah “cloud” bagian dari sistem.
Ujung
depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan aplikasi
yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem
komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan
seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada
seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi
unik yang menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di
ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem
penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara
teori, sebuah cloud computer system dapat
mencakup hampir semua program komputer yang dapat anda bayangkan, dari
data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan
memiliki server khusus nya sendiri.
Sebuah
server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan permintaan
client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti
seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus
dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network
memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian
besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada
kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan
memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan
memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi
kebutuhan pada mesin dalam bekerja
A. Layanan dalam Cloud Computing
Saat
ini berbagai jenis layanan cloud computing, dan secara fisik sumber
daya komputasi berada di data center vendor-vendor yang memberikan
layanan cloud computing. Tentu saja sebagai customer cukup mengkonsumsi
sumber daya komputasi tersebut melalui internet tanpa mengetahui secara
detail lokasi maupun server sumber daya komputasi yang di pergunakan.
Berikut ini merupakan penjelasan tentang berbagai jenis layanan yang ditawarkan oleh Cloud Computing :
1. Software as a Service (SaaS),
secara tidak disadari sebenarnya kita sudah akrab dengan layanan cloud
computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN
Messenger. Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun
Microsoft Office Web Applications yang merupakan sebuah aplikasi
pengolah dokumen yang berbasiskan internet.
Dalam
dunia bisnis, mungkin sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan
SalesForce.com atau Microsoft CRM yang merupakan sebuah layanan aplikasi
CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software CRM di
server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM,
maka sudah dapat menggunakan aplikasi CRM kapan
dan dari mana saja tentunya melalui pengaksesan diinternet. Kita tidak
perlu melakukan investasi server lagi maupun aplikasi. Selain itu juga
akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika terjadi upgrade. Mengenai
pembayaran biasanya dilakukan secara bulanan, dan dapat disesuaikan
denagn jumlah pemakai aplikasi tersebut. Jadi dapat disimpulkan dengan
semua layanan ini, dimana suatu aplikasi software tersedia dan bisa
langsung dipakai oleh seorang pengguna, termasuk
ke dalam kategori Software as a Services (SaaS). Secara sederhana, kita
langsung mengkonsumsi layanan aplikasi yang ditawarkan.
2. Platform as a Service (PaaS),
kerap kali aplikasi software yang sifatnya package tidak dapat memenuhi
kebutuhan proses bisnis. Demikian pula dengan SaaS, di mana aplikasi
yang ditawarkan sebagai layanan tidak sesuai dengan proses bisnis kita.
Untuk mengatasi hal tersebut pengguna dapat menggunakan jenis layanan
yang disebut Platform as a Service (PaaS).
Pada
PaaS, pengguna dapat membuat sendiri aplikasi software yang diinginkan,
termasuk skema database yang diperlukan. Skema itu kemudian dipasang
(deploy) di server-server milik penyedia jasa PaaS. Penyedia jasa PaaS
sendiri menyediakan layanan berupa platform, mulai dari mengatur
server-server mereka secara virtualisasi sehingga sudah menjadi cluster
sampai menyediakan sistem operasi di atasnya. Dengan demikian, sebagai
pengguna hanya perlu memasang aplikasi yang sudah buat di atasnya.
Jika kita adalah perusahaan pembuat software, PaaS juga memberi alternatif lain. Dengan memasang
software di server konsumen, kita bisa memasang software tersebut di
server milik penyedia layanan PaaS, lalu menjualnya ke konsumen dalam
bentuk langganan. Dengan kata lain, kita membuat sebuah SaaS.
Secara
sederhana dengan PaaS, kita membangun aplikasi kita sendiri di atas
layanan PaaS tersebut. Adapun contoh vendor penyedia layanan Paas adalah
Microsoft Azure dan Amazon Web Services.
3. Infrastructure as a Service (IaaS),
Ada kasus ketika konfigurasi yang disediakan oleh penyedia PaaS tidak
sesuai dengan keinginan kita. Kita berniat menggunakan aplikasi yang
memerlukan konfigurasi server yang unik dan tidak dapat dipenuhi oleh
penyedia PaaS. Untuk keperluan seperti ini, kita dapat menggunakan
layanan cloud computing tipe Infrastructure as a Service (IaaS).
Pada
IaaS, penyedia layanan hanya menyediakan sumber daya komputasi seperti
prosesor, memori, dan storage yang sudah tervirtualisasi. Akan tetapi,
penyedia layanan tidak memasang sistem operasi maupun aplikasi di
atasnya. Pemilihan OS, aplikasi, maupun konfigurasi lainnya sepenuhnya
berada pada kendali kita.
B. Penggunaan Cloud Computing
Menggunakan
cloud adalah sesuatu yang sering dilakukan tetapi mungkin kita tak
menyadarinya. Berikut contoh Cloud yang sering kita gunakan sehari-hari
di internet :
1. Sharing Dokumen dan Presentasi
Internet
telah merevolusi bagaimana kita dapat bekerja sama dan berbagi hal-hal
satu sama lain. Dengan klik tombol kita dapat berbagi presentasi,
dokumen dan file dengan teman, keluarga dan rekan apakah mereka duduk di
sebelah Anda atau di sisi lain dunia. Jika anda telah menggunakan
layanan sharing dokumen, seperti Google Docs, atau layanan file hosting,
seperti SkyDrive untuk berbagi file dan dokumen dengan orang yang anda
kenal maka anda telah menggunakan Cloud. Layanan seperti Google Docs dan
SkyDrive menyimpan file dan dokumen di cloud sehingga dapat diakses
dari mana saja dan sehingga anda dapat mengizinkan pengguna lain untuk
melihat dan membuat perubahan.
Cloud
juga dapat sangat berguna untuk mengakses file sendiri ketika bepergian
atau pada komputer yang berbeda. Anda juga dapat memanfaatkan cloud
untuk mengakses bookmark dan preferensi. Situs bookmark seperti
Delicious atau Google Bookmarks akan menyimpan situs web favorit Anda di
awan dan membiarkan anda login untuk melihat dan mengedit dari mana
pun.
2. Penyimpanan / Drive
Salah
satu kegunaan penting dari cloud adalah untuk penyimpanan. Situs
seperti Dropbox, Google Drive dan MediaFire memungkinkan anda untuk
menyimpan file dan mengaksesnya dari mana saja melalui awan. Banyak
pilihan yang memungkinkan untuk menyimpan sejumlah gigabyte data secara
gratis. Memanfaatkan penyimpanan awan dapat menjadi cara yang bagus
untuk menyimpan file dan untuk
membebaskan ruang pada komputer. File, terutama musik dan video, dapat
mengambil sejumlah besar ruang pada hard drive dan flashdisk. Menyimpan
file di cloud berarti anda
dapat melihat dan menggunakannya kapan pun dan dimana pun anda suka.
Banyak orang juga menggunakan awan sebagai jasa penyimpanan data untuk
menjaga agar data tetap aman.
3. Hiburan
Anda
mungkin tidak menyadari berapa banyak bentuk hiburan sekarang
menggunakan cloud untuk menjangkau audiens. Sebagian besar pengguna
internet akan menghabiskan waktu dengan TV favorit mereka secara online.
Layanan yang menawarkan program TV dan film untuk menonton melalui
internet, seperti Netflix, iPlayer atau 4oD memanfaatkan cloud untuk
membawa layanan ini ke khalayak umum. Musik Spotify atau website seperti
stasiun radio internet seperti Pandora juga layanan berbasis cloud.
Industri
game juga membuat langkah bersama menuju cloud. Banyak game online yang
sudah hosting di cloud dan diputar melalui internet. Sejumlah layanan
cloud gaming telah didirikan dalam beberapa tahun terakhir dan mungkin
terlibat erat dalam mengubah industri game. Dengan cloud gaming Anda
bisa mendapatkan keuntungan dari kecepatan pemrosesan lebih kuat dan
rendering grafis yang lebih baik tanpa perlu komputer Anda memiliki
spesifikasi tinggi.
4. Komunikasi
Salah
satu cara paling sederhana dengan menggunakan cloud yang mungkin tidak
disadari adalah email. Kebanyakan program email berbasis web seperti
Hotmail (sekarang Outlook), Gmail dan Yahoo Mail, secara efektif
merupakan bentuk komputasi awan. Email Anda dan kontak tidak disimpan
pada komputer lokal dan disimpan di awan, yang memungkinkan untuk
memeriksa email dari mana saja. Cloud adalah bagian penting dari
berbagai bentuk komunikasi internet. Skype, video-chat dan layanan pesan instant populer,
memanfaatkan cloud sehingga jutaan pengguna dapat yang memungkinkan
semua terhubung satu sama lain. Platform komunikasi terpadu lain juga
memanfaatkan awan untuk memberikan layanan, misalnya Hosted Lync adalah
platform komunikasi yang terpadu Microsoft host di cloud.
5. Jaringan Sosial
Banyak
situs jejaring sosial yang mencapai jutaan pengguna dan memanfaatkan
awan adalah cara yang masuk akal untuk menjaga layanan mereka tersedia
dan dapat diandalkan. Jadi setiap kali anda posting di Facebook atau
menulis tweet otomatis anda menggunakan cloud. Hal tersebut seperti data
hasil postingan dalam account facebook, twitter dan lain-lain dapat
diakses dimanapun baik menggunakan komputer dan smartphone atau media
yang serupa. Hal serupa seperti Instagram dan Flickr juga layanan
berbasis cloud. Anda mungkin tidak berpikir telah menggunakan cloud
dalam aktivitas sehari-hari, tetapi sangat mungkin jika kita tidak
menyadarinya.
C. Keunggulan dan Kelemahan Cloud Computing
Keunggulan dari cloud computing ini adalah sebagai berikut :
1. Tanpa Investasi Awal
Dengan
cloud computing, di dunia bisnis dapat dipergunakan sebuah layanan
tanpa investasi yang signifikan di awal. Hal ini sangat penting bagi
bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin pada saat memulai
bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian
meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa adanya cloud computing, maka sejak
awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke
depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai dengan yang
diperlukan.
2. Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Tanpa
cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di
awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital
Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan menggunakan cloud computing,
kita dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure,
atau OPEX). Dengan demikian, sama
persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon
ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat
membantu perusahaan untuk penghematan biaya.
3. Lentur dan Mudah dikembangkan
Dengan
memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai
kebutuhan. Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak berjalan secara
konstan. Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana
penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudahnya adalah dengan aplikasi
Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya
karena mengelola gaji karyawan. Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis
meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti.
Contoh
skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita
mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita yang menarik.
Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan.
Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di
waktu-waktu tertentu saja setiap tahun.
Tanpa
layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan
perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus
dilakukan sesuai kapasitas tertinggi, walaupun mungkin hanya terjadi di
saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi kegagalan
layanan pada saat “peak time” tersebut.Dengan cloud computing, karena
sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and scalable), maka
kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya
penggunaan sesuai pemakaian.
Fungsi
TI disini khususnya bagi perusahaan adalah mendukung pengembangan
bisnis perusahaan. Banyak perusahaan sukses akibat penerapan TI yang
tepat dan memberikan keunggulan kompetitif. Dengan adanya cloud service,
maka sebagian kegiatan operasi dan server maintenance sudah dialihkan, sehingga terdapat waktu lebih bagi departemen TI untuk melakukan kegiatan lain.
4. Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan
menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama
perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini
dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan,
dan bukan oleh kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security
update, upgrade hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain.
Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan
TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah
ditangani oleh penyedia layanan.
5. Skalabilitas
Dengan
Cloud Computing, kita hanya perlu membayar apa yang kita pakai. Dengan
strategi yang tepat, kita dapat membayar lebih murah daripada apabila
kita tidak menggunakan Cloud Computing sama sekali.
6. Sederhana
Perusahaan tidak perlu membeli infrastruktur ataupun perangkat lunak.
7. Kemudahan dalam pengaksesan
Untuk
mengerjakan tugas, kita tidak harus berada dalam satu komputer yang
sama. Kita bisa membuatnya dengan aplikasi lain. Namun syarat utamanya
yaitu kita harus terhubung dengan internet dan mengerjakannya secara
online.
8. Vendor Terkemuka
Dengan vendor terkemuka, kita mempunyai kepercayaan lebih terhadap data atau aplikasi yang kita simpan di Cloud.
9. Sumber Daya Optimal
Dengan
Cloud Computing, sumber daya perusahaan akan terkonsentrasi pada
bisnis, karena masalah data ataupun support dan maintenance software
telah diurus oleh provider Cloud Computing.
10. Akses secara remote
Cloud
computing membuat bisnis tidak terbatas pada satu lokasi saja. Anda
dapat mengakses dari mana saja di seluruh dunia dan kapan saja. Yang
Anda perlukan hanya koneksi Internet, user ID dan password.
11. Meningkatkan availability dan ketersediaan data
Sistem
cloud pada cloud provider biasanya dibuat dengan desain high
availability. Artinya, sistem tersebut berada pada suatu data center
yang menjamin ketersediaan listriknya, pendingin ruangan, dan lain-lain
yang menjamin fasilitas pendukung bekerja maksimal selama 24 jam sehari.
Selain itu dari sisi perangkat, wajib hukumnya fully redundancy, karena
fitur ini adalah basic-features dari teknologi cloud. Hal ini membuat
server kita menjadi lebih besar availability-nya dibanding jika
diletakkan di lokasi kita sendiri. Selain itu storage system dari cloud
umumnya juga di-backup, sehingga memperbesar peluang data kita tidak
hilang jika terjadi crash pada sistem storage.
12. Kemudahan Monitoring dan Manajemen Server
Proses
monitoring dan manajemen server akan jauh lebih mudah karena semua
terkoneksi dengan web portal pelanggan. Kita hanya tinggal melihat
dashboard saja untuk mengetahui status global server-server kita. Untuk
membuat, meng-upgrade, dan me-manage server serta menginstalasi software
sangat mudah karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan
hal tersebut.
Kekurangan yang terdapat pada cloud computing antara lain :
Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
(1)
membutuhkan koneksi internet. Faktor yang paling penting dalam
penggunaan sistem komputasi awan adalah koneksi internet. Jika tidak ada
koneksi internet maka kita dapat menggunakan sistem komputasi awan. Di
Indonesia, masih ada beberapa wilayah yang belum terjangkau oleh akses
internet, sehingga membuat koneksi internet kurang memadai dan sering
kali tidak stabil karena pengaruh cuaca maupun lingkungan pada wilayah
tersebut.
(2)
service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang
konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data
protection dan data recovery,
(3)
privacy. Kerahasiaan dan keamanan adalah salah satu hal yang paling
diragukan pada komputasi awan. Adanya resiko data user akan diakses oleh
orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama. Dengan
menggunakan sistem komputasi awan berarti kita mempercayakan sepenuhnya
atas keamanan dan kerahasiaan data-data kepada perusahaan penyedia
server komputasi awan. Saat mengalami gangguan, kita tidak dapat
menuntut pihak server karena kesalahan data-data tersebut.
(4)
compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level
compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user,
(5) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud,
(6)
data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share data antar cloud
service dan cara memperoleh kembali data jika suatu saat user melakukan
proses terminasi terhadap layanan cloud Computing.
(7) Tidak berjalan dengan baik jika koneksi lambat.
Kualitas server komputasi awan adalah salah satu pertimbangan
terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia
server komputasi awan. Ketika server down atau permorma kurang bagus,
kita malah akan dirugikan karena kualitas server yang buruk.
D. Keamanan dan Privasi Cloud Computing
Tekait dengan keamanan dan privasi dalam menggunakan cloud computing, ada lima aspek yang harus diperhatikan, antara lain:
1. Manajemen risiko dan ketaatan
Penyedia
komputasi awan harus menggunakan beberapa framework atau best practice
seperti MOF atau ITIL dan mempunyai sertifikasi seperti ISO/IEC
27001:2005, serta mempublikasikan laporan audit ke SAS 70 type II.
Selain itu juga harus disesuaikan ketentuan suatu negara.
2. Manajemen akses dan identitas
Sekarang
sudah banyak perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa cloud
computing. Identitas dapat diperoleh dari beberapa penyedia jasa
komputasi awan dan bersifat interoperable antarorganisasi yang berbeda.
Perlu diperhatikan bagaimana jika pengguna lupa password.
3. Integritas layanan
Penyedia
komputasi awan harus mengikuti proses yang dapat dibuktikan,
terdefinisi dan jelas dalam mengintegrasikan keamanan dan privasi ke
dalam layanan mereka, mulai dari siklus awal sampai terakhir. Hal ini
dapat di alihkan pada alternative lain yaitupenggunaan sertifikasi
seperti EAL4+ untuk mengevaluasi keamanan, SDL untuk mengembangkan
aplikasi dan ISO/IEC 18044 untuk insiden.
4. Integritas klien
Jasa
komputasi awan yang digunakan di sisi klien harus memerhatikan aspek
keamanan, ketaatan dan integritas di sisi klien. Integritas klien bisa
ditingkatkan menggunakan panduan praktik terbaik. Caranya, perkuat
sistem komputer, terapkan kebijakan teknologi informasi yang tepat,
federasi identitas atau menggunakan metode network access protection.
5. Proteksi informasi
Orang
sudah menggunakan layanan komputasi awan gratis. Mereka menyimpan foto
dan data lain, tetapi bocor. Padahal informasi yang bocor tidak mungkin
ditarik kembali. Untuk mencegah kejadian tersebut, perlu digunakan
teknologi enkripsi dan manajemen hak informasi (IRM) sebelum data
dilepas ke cloud. (Noy/X-13).
E. Komponen Cloud Computing
Komponen dasar:
• Clients : LAN, Lapotop , PC, Mobile phone, PDA, dll
• Data Center
• Hw : Kumpulan server di sebuah gedung
• Sw: Virtuallizing server
• Distributed Server
• Server-server yg tersebar di beberapa lokasi
Komponen lain:
• Cloud Application “ Sw
• Cloud Services : Produk layanan dan slousi
• Cloud Platform : Hw & Sw
• Cloud Storage
• Cloud Infrastructure
Ø Cloud Client ; adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing
• Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
• Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
• Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Ø Cloud
Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan
disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling
populer adalah :
• Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
• Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
• Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
• Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Ø Cloud Client ; adalah seperangkat komputer ataupun software yang didisain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis cloud computing
• Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain
• Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll
• Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll
Ø Cloud
Services ; adalah produk layanan dan solusi yang dipakai dan
disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling
populer adalah :
• Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain
• Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll
• Payment ; Paypal, Google Chekout, dll
• Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps,
Ø Cloud Storage ; Melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan, misalnya
• Database ; Google Big Table, Amazon SimpleDB
• Network Attached Storage ; Nirvanix CloudNAS, Mobile Me iDisk.
Ø Cloud Infrastructure ; merupakan penyampaian infrastruktur kemampuan sebuah layanan, contohnya :
• Grid Computing ; Sun Grid
• Full Virtualization ; GoGrid , Skytap
• Compute ; Amazon Elastic Compute Cloud
F. Infrastruktur Cloud Computing yang mendasar :
a) Proved web-services integrated.
Sesuai
dengan sifatnya, teknologi Cloud Computing jauh lebih mudah dan lebih
cepat untuk mengintegrasikan dengan aplikasi lain Anda di perusahaan
(baik perangkat lunak tradisional dan Cloud Computing
infrastruktur-based).
b) World-class Services Delivery.
Cloud
computing infrastruktur menawarkan skalabilitas yang jauh lebih besar,
pemulihan bencana yang lengkap, dan uptime mengesankan.
c) No Hardware and Software to Install.
Infrastruktur
cloud computing 100%. Keindahan teknologi cloud computing adalah
kesederhanaannya dan dalam kenyataan bahwa ia memerlukan belanja modal
secara signifikan lebih sedikit untuk di bangun dan berjalan.
d) Faster and Lower-risk Deployment.
Para
pengguna dapat membangun dan berjalan di sebagian kecil dari waktu
dengan infrastruktur Cloud Computing. Tidak menunggu bulan lagi atau
tahun dan menghabiskan jutaan dolar sebelum ada yang sampai ke login ke
solusi baru Anda. Teknologi Cloud Computing Anda yang tinggal dalam
hitungan minggu atau bulan, bahkan dengan kustomisasi yang luas atau
integrasi.
e) Support for Deep Cutomizations.
Beberapa
profesional TI keliru berpikir bahwa teknologi Cloud Computing sulit
atau tidak mungkin untuk menyesuaikan luas, dan karenanya bukan
merupakan pilihan yang baik untuk perusahaan yang kompleks.
Infrastruktur Cloud Computing tidak hanya memungkinkan penyesuaian dalam
dan konfigurasi aplikasi, itu mempertahankan semua kustomisasi bahkan
selama upgrade. Dan bahkan lebih baik, teknologi Cloud Computing sangat
ideal untuk pengembangan aplikasi untuk mendukung kebutuhan organisasi
Anda.
f) Empowered Business Suport.
Cloud
computing teknologi memungkinkan on-the-fly, kustomisasi point-and-klik
dan generasi laporan untuk pengguna bisnis, sehingga IT tidak
menghabiskan setengah waktu membuat perubahan kecil dan menjalankan
laporan.
g) Automatic Upgrades that dont Impact IT Resources.
Cloud
computing infrastruktur mengakhiri dilema besar IT: Jika kita upgrade
ke versi terbaru-dan-terbesar aplikasi, kita akan dipaksa untuk
menghabiskan waktu dan sumber daya (bahwa kita tidak memiliki) untuk
membangun kembali kustomisasi dan integrasi.Cloud computing teknologi
tidak memaksa Anda untuk memutuskan antara upgrade dan melestarikan
semua kerja keras Anda, karena mereka kustomisasi dan integrasi secara
otomatis disimpan selama sebuah upgrade.
h) Pre-built, pra-integrasi appfor Cloud Computing Technology.
G. Manfaat Cloud Computing
Dari penjelasan tentang cloud computing diatas, ada banyak manfaat dari cloud computing secara umum, yaitu :
1) Skalabilitas,
yaitu dengan menggunakan cloud computing para pengguna dapat menambah
kapasitas penyimpanan data tanpa harus membeli peralatan tambahan,
misalnya hardisk atau penyimpanan data lainnya. Cukup dengan menambah kapasitas sudah tersedia oleh penyedia layanan cloud computing.
2) Aksesibilitas, yaitu para pengguna dapat mengakses data kapanpun dan dimanapun, tanpa andanya batas ruang dan waktu, dengan syarat harus tersedianya layanan yang terkoneksi dengan internet, sehingga akan memudahkan dalam mengakses data disaat situasi yang penting.
3) Keamanan, yaitu data terjamin keamananya oleh penyedia layanan cloud computing,
sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara
aman di penyedia cloud computing. Selain itu juga dapat mengurangi biaya
yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan tersebut.
4) Kreasi,
yaitu para pengguna dapat melakukan/mengembangkan kreasi atau project
mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke
perusahaan, tetapi user cukup mengirimkannya saja lewat penyedia layanan
cloud computing.
5) Kecemasan, yaitu ketika terjadi bencana alam data milik kita akan tersimpan dengan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget yang kita punyai telah rusak.
H. Persamaan dan Perbedaan Cloud dengan Grid Computing.
Cloud Komputing
Dengan
Cloud Computing, perusahaan dapat meningkatkan kapasitasnya besar dalam
sekejap tanpa harus berinvestasi di bidang infrastruktur baru, melatih
personil baru, atau lisensi perangkat lunak baru. komputasi Cloud yang
bermanfaat khusus untuk usaha kecil dan menengah yang ingin benar-benar
outsourcing infrastruktur data center mereka, atau perusahaan besar yang
ingin mendapatkan kapasitas beban puncak tanpa terkena biaya tinggi
bangunan pusat data yang lebih besar secara internal. Dalam kedua kasus,
layanan konsumen menggunakan apa yang mereka butuhkan di Internet dan
hanya membayar untuk apa yang mereka gunakan.
Layanan
konsumen tidak lagi harus di PC, gunakan aplikasi dari PC, atau membeli
versi khusus yang dikonfigurasi untuk smartphone, PDA, dan perangkat
lainnya. konsumen tidak memiliki infrastruktur, perangkat lunak, atau
platform di awan. Dia memiliki biaya dimuka yang lebih rendah, biaya
modal, dan biaya operasional. Dia tidak peduli tentang bagaimana server
dan jaringan yang diselenggarakan dalam awan. Konsumen dapat mengakses
beberapa server manapun di dunia tanpa mengetahui yang mana dan di mana
mereka berada.
Grid Computing
Cloud
Computing berevolusi dari Grid Computing dan menyediakan sumber daya
on-demand provisioning. Grid Computing mungkin atau mungkin tidak di
awan tergantung pada jenis pengguna yang menggunakannya. Jika pengguna
sistem administrator dan integrator, mereka peduli bagaimana hal
tersebut diselenggarakan dalam awan. Mereka upgrade, instal, dan
virtualisasi server dan aplikasi. Jika pengguna adalah konsumen, mereka
tidak peduli bagaimana hal-hal yang berjalan di sistem.
Grid
Computing memerlukan penggunaan perangkat lunak yang dapat membagi dan
pertanian keluar potongan program sebagai satu gambar sistem besar untuk
beberapa ribu komputer. Satu keprihatinan tentang grid adalah bahwa
jika salah satu bagian dari software pada node gagal, karya lain dari
perangkat lunak pada node lain mungkin gagal. Hal ini diatasi jika
komponen yang memiliki komponen failover di node lain, tapi masalah
masih bisa muncul jika komponen lain bergantung pada potongan perangkat
lunak untuk menyelesaikan tugas-tugas komputasi satu atau lebih grid.
Besar sistem gambar dan terkait hardware untuk mengoperasikan dan
memelihara mereka dapat berkontribusi untuk modal besar dan biaya
operasional.
Ø Persamaan dan perbedaan
Cloud
komputasi dan Grid Computing yang terukur. Skalabilitas dicapai melalui
load balancing contoh aplikasi yang dijalankan secara terpisah di
berbagai sistem operasi dan terhubung melalui layanan Web. CPU dan
bandwidth jaringan dialokasikan dan de-yang dialokasikan pada
permintaan. kapasitas penyimpanan sistem naik dan turun tergantung pada
jumlah pengguna, contoh, dan jumlah data yang ditransfer pada saat
tertentu.
Kedua
jenis komputasi melibatkan multitenancy dan multitask, yang berarti
bahwa banyak pelanggan dapat melakukan tugas yang berbeda, mengakses
contoh aplikasi tunggal atau ganda. Berbagi sumber daya di antara kolam
besar pengguna membantu dalam mengurangi biaya infrastruktur dan
kapasitas beban puncak. Cloud dan Grid Computing memberikan perjanjian
tingkat layanan (SLA) untuk ketersediaan jaminan uptime, katakanlah, 99
persen. Jika slide layanan di bawah tingkat layanan uptime terjamin,
konsumen akan mendapatkan layanan kredit untuk menerima data terlambat
S3
Amazon menyediakan antarmuka Web layanan untuk penyimpanan dan
pengambilan data di awan. Menetapkan batas maksimum jumlah objek bisa
Anda simpan di S3. Anda dapat menyimpan objek sekecil 1 byte dan besar
sebagai 5 GB atau bahkan beberapa terabyte. S3 menggunakan konsep ember
sebagai wadah untuk setiap lokasi penyimpanan benda-benda Anda. Data
disimpan dengan aman menggunakan infrastruktur penyimpanan data yang
sama yang menggunakan Amazon untuk situs e-commerce dengan Web.
Sedangkan
penyimpanan dalam Grid Computing sangat cocok untuk penyimpanan
data-intensif, tidak ekonomis cocok untuk menyimpan benda-benda kecil
seperti 1 byte. Dalam grid data, jumlah data terdistribusi harus besar
untuk manfaat maksimal.
Sebuah
Grid Computing berfokus pada operasi komputasi intensif. Amazon Web
Services dalam Cloud Computing menawarkan dua jenis contoh: standar dan
CPU tinggi.
· Masalah yang Harus Dipertimbangkan
Empat
masalah menonjol dengan awan dan Grid Computing: ambang kebijakan, isu
interoperabilitas, biaya tersembunyi, dan perilaku tak terduga.
· Ambang kebijakan (threshold policy)
Mari
kita kira saya memiliki program yang melakukan validasi kartu kredit di
awan, dan kita memukul krisis untuk musim membeli Desember. Tinggi
permintaan akan terdeteksi dan contoh lebih akan dibuat untuk mengisi
permintaan tersebut. Ketika kami pindah dari krisis membeli, kebutuhan
akan berkurang dan contoh sumber daya yang akan de-dialokasikan dan
digunakan untuk lainnya.
Untuk
menguji apakah program ini bekerja, mengembangkan, atau meningkatkan
dan melaksanakan, kebijakan ambang batas dalam studi percontohan sebelum
pindah program kepada lingkungan produksi. Periksa bagaimana kebijakan
mendeteksi peningkatan tiba-tiba dalam permintaan dan hasil dalam
penciptaan contoh tambahan untuk mengisi permintaan. Periksa juga untuk
menentukan bagaimana sumber daya yang tidak terpakai harus
de-dialokasikan dan diserahkan kepada pekerjaan lain.
· Masalah Interoperabilitas
Jika
sebuah perusahaan jasa kontraktor atau membuat aplikasi dengan satu
vendor Cloud Computing, perusahaan dapat menemukan sulit untuk beralih
ke vendor lain komputasi yang memiliki API proprietary dan format yang
berbeda untuk mengimpor dan mengekspor data. Ini menciptakan masalah
untuk mencapai interoperabilitas aplikasi antara kedua vendor Cloud
Computing. Anda mungkin harus memformat ulang data atau mengubah logika
dalam aplikasi. Meskipun industri Cloud Computing-standar tidak ada
untuk API atau data impor dan ekspor, IBM dan Amazon Web Services telah
bekerja sama untuk membuat interoperabilitas terjadi.
· Biaya Tersembunyi
Cloud
computing tidak memberitahu Anda apa biaya tersembunyi. Misalnya,
perusahaan bisa dikenakan biaya lebih tinggi dari jaringan penyedia
layanan mereka untuk penyimpanan dan aplikasi database yang berisi
terabyte data di awan. Ini melampaui biaya mereka bisa menghemat
infrastruktur baru, pelatihan personil baru, atau lisensi perangkat
lunak baru. Dalam contoh lain dari menimbulkan biaya jaringan,
perusahaan yang jauh dari lokasi penyedia awan dapat mengalami latency,
terutama ketika ada lalu lintas yang padat.
· Perilaku tak Terduga
Mari
kita misalkan aplikasi kartu kredit Anda validasi bekerja dengan baik
di pusat data internal perusahaan Anda. Sangat penting untuk menguji
aplikasi dalam awan dengan studi pilot untuk memeriksa perilaku tak
terduga. Contoh tes termasuk bagaimana memvalidasi aplikasi kartu
kredit, dan bagaimana, dalam skenario krisis membeli Desember,
mengalokasikan sumber daya dan sumber daya yang tidak terpakai rilis,
menyerahkannya kepada pekerjaan lain. Jika tes menunjukkan hasil yang
tak terduga validasi kartu kredit atau melepaskan sumber daya yang tidak
digunakan, Anda akan perlu untuk memperbaiki masalah sebelum
menjalankan aplikasi di awan.
· Masalah Keamanan
Pada
bulan Februari 2008, dan S3 Amazon EC2 mengalami pemadaman tiga jam.
Meskipun SLA menyediakan pemulihan data dan layanan kredit untuk jenis
outage, konsumen kehilangan kesempatan penjualan dan eksekutif dipotong
dari informasi bisnis penting yang mereka butuhkan selama outage ini.
Daripada
menunggu outage terjadi, konsumen harus melakukan pengujian keamanan
memeriksa sendiri mereka-seberapa baik vendor dapat memulihkan data. Tes
ini sangat sederhana. Tidak ada alat-alat yang diperlukan. Yang harus
Anda lakukan adalah untuk meminta data lama Anda telah disimpan dan
memeriksa berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk vendor untuk pulih.
Jika waktu terlalu lama untuk pulih, tanyakan vendor mengapa dan
seberapa banyak layanan kredit Anda akan mendapatkan dalam skenario yang
berbeda. Verifikasi jika checksum sesuai dengan data asli.
Sebuah
wilayah pengujian keamanan harus Anda lakukan adalah untuk menguji
suatu algoritma yang terpercaya untuk mengenkripsi data pada komputer
lokal Anda, dan kemudian mencoba untuk mengakses data di server jauh di
awan menggunakan tombol dekripsi. Jika Anda tidak dapat membaca data
yang pernah Anda akses itu, kunci dekripsi yang rusak, atau vendor
menggunakan algoritma enkripsi sendiri. Anda mungkin perlu alamat
algoritma dengan vendor.
Masalah
lainnya adalah potensi masalah dengan data di awan. Untuk melindungi
data, Anda mungkin ingin mengelola kunci Anda sendiri pribadi. Periksa
dengan vendor pada manajemen kunci pribadi. Amazon akan memberikan
sertifikat jika Anda mendaftar untuk itu.
· Pengembangan Software pada Cloud
Untuk
mengembangkan perangkat lunak menggunakan database high-end, pilihan
yang paling mungkin adalah dengan menggunakan kolam awan server di pusat
data internal perusahaan dan memperluas sumber daya sementara dengan
layanan Amazon Web untuk tujuan pengujian. Hal ini memungkinkan manajer
proyek untuk biaya kontrol yang lebih baik, mengelola keamanan, dan
mengalokasikan sumber daya untuk sebuah proyek awan ditugaskan. Para
manajer proyek juga bisa menetapkan sumber daya perangkat keras individu
untuk jenis awan yang berbeda: awan pengembangan Web, pengujian awan,
dan awan produksi. Biaya yang terkait dengan setiap tipe awan mungkin
berbeda dari satu sama lain. Biaya per jam atau penggunaan dengan awan
pembangunan kemungkinan besar lebih rendah dari awan produksi, sebagai
fitur tambahan, seperti SLA dan keamanan, dialokasikan ke awan produksi.
Para
manajer dapat membatasi proyek untuk awan tertentu. Misalnya, layanan
dari bagian-bagian dari awan produksi dapat digunakan untuk konfigurasi
produksi. Layanan dari awan pembangunan dapat digunakan untuk tujuan
pengembangan saja. Untuk mengoptimalkan aset pada berbagai tahap proyek
pengembangan perangkat lunak, para manajer bisa mendapatkan data
biaya-akuntansi dengan melacak penggunaan oleh proyek dan pengguna. Jika
biaya yang ditemukan tinggi, manajer dapat menggunakan Amazon EC2 untuk
sementara memperluas sumber daya dengan biaya yang sangat rendah
asalkan masalah keamanan data dan pemulihan telah diselesaikan.
· Cloud Computing yang Ramah lingkungan
Satu
insentif untuk Cloud Computing yang mungkin lebih ramah lingkungan.
Pertama, mengurangi jumlah komponen perangkat keras yang diperlukan
untuk menjalankan aplikasi pada pusat data internal perusahaan dan
menggantinya dengan sistem Cloud Computing mengurangi energi untuk
menjalankan dan pendinginan hardware. Dengan mengkonsolidasikan sistem
ini di pusat-pusat remote, mereka bisa ditangani lebih efisien sebagai
sebuah kelompok.
Kedua,
teknik untuk Cloud Computing teknik mempromosikan telecommuting,
seperti pencetakan terpencil dan transfer file, berpotensi mengurangi
kebutuhan untuk ruang kantor, membeli perabot baru, membuang mebel tua,
yang memiliki kantor Anda dibersihkan dengan bahan kimia dan sampah
dibuang, dan sebagainya. Mereka juga mengurangi kebutuhan untuk
berkendara untuk bekerja dan emisi karbon dioksida yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Cloud
computing adalah gabungan dari pemanfaatan teknologi (komputasi) dan
pengembangan berbasis internet (awan). Cloud computing merupakan sebuah
metode komputasi dimana kemampuan TI disediakan sebagai layanan berbasis
internet.
Cloud
computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi
fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision
(ASP) dan Software as a Service (SaaS). Bagi pengguna layanan internet
terkadang kita tidak menyadi bahwa kita sering menggunakan cloud
computing, misalnya saja dalam situs jejaring sosial. Data hasil
postingan dalam account facebook, twitter dan lain-lain dapat diakses
dimanapun baik menggunakan komputer dan smartphone atau media yang
serupa.
Dalam cloud computing memberikan banyak sekali layanan yang bermanfaat bagi sebagian orang
terutama bagi para pembisnis. Salah satu manfaatnya adalah dapat
menghemat biaya yang dikeluarkan untuk biaya sebuah operasional sesuai
dengan yang digunakan. Selain banyak sekali manfaat dalam penggunaan
cloud computing, kita juga harus menyadari adanya kelemahan dalam sistem
ini. Salah satunya kelemahan adalah harus terhubung dengan koneksi
internet dalam menggunakannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://gorbyrashid.blogspot.com/2010/05/perbedaan-grid-dan-cloud-computing.html diakses pada tanggal 4 Desember 2013
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/04/5-cara-menggunakan-cloud-computing-yg.html diakses pada tanggal 1Desember 2013
http://www.cloudindonesia.or.id/aspek-fundamental-keamanan-cloud-computing.html diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 8.33
http://iklansurya.net/cloud-computing-mengenal-cloud-computing-dan-cara-kerjanya
diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 7.35
http://ilhamsk.com/apa-itu-cloud-computing/ diakses pada tanggal 4 Desember 2013
http://dinaros.wordpress.com/page/2/ diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 8.17
http://octianaeni.blogspot.com/2011/11/cloud-computing-komputasi-awan.html
http://sraportofolio.blogspot.com/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-cloud-computing.html
diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 8.41
http://www.chip.co.id/chipversity/general/6732/keunggulan_teknologi_cloud_computing 28 November 2013 pukul 9.01
http://dunia-teknik.com/konsep-cloud-computing.htm diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 6.58
http://basingna.wordpress.com/2013/04/05/jenis-layanan-cloud-computing/ diakses pada tanggal 28 November 2013 pukul 7.49
http://www.computerweekly.com/Articles/2009/06/10/235429/A-history-of-cloud-computing.htm 28 November 2013 pukul 9.51
http://www.locus.co.id/?pg=10 28 November 2013 pu